Kamis, 17 Mei 2012

UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR BAGI ANAK-ANAK WARGA DESA KALISARI

Abstrak

Pendidikan adalah salah satu fenomena yang fundamental atau asasi dalam kehidupan manusia. Kita dapat mengatakan, bahwa dimana ada kehidupan manusia, bagaimanapun juga disitu ada pendidikan (Dyarkaya,1980:32).Disamping itu dengan melalui pendidikan manusia juga berpikir untuk bagaimana cara mereka mendidik para penerusnya untuk melaksanakan kehidupan. Pemerintah Indonesia sendiri telah cukup banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tujuan nya ialah meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia.
Namun dirasa berbanding terbalik saat pemerintah menginginkan kemajuan kualitas masyarakat Indonesia melalui dunia pendidikan ternyata masih banyak masyarakat khususnya orang tua yang beranggapan bahwa pendidikan bukanlah sebuah hal yang penting yang akhirnya sedikit banyak mempengaruhi semangat belajar anak-anaknya. Hal ini  mungkin disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah didalam dunia pendidikan, ketidak pedulian orang tua terhadap pendidikan anaknya, dan taraf ekonomi serta pendidikan keluarga. Sadar dengan keadaan yang memprihatinkan tersebut maka kami membuatsuatukegiatan yang kami berinama“JAMPEN (Jambore Pendidikan) sebagai upaya menumbuhkan minat belajar bagi anak dan warga desa Kalisari Magelang Jawa  Tengah”. Sehingga dapat dijadikan suatu usaha untuk mencegah serta mananggulangi keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi semangat belajar bagi anak-anak.
Adapun tujuan dari kegiatan ini ialah dapat membuka wawasan para orang tua mengenai pendidikan  sehingga dapat lebih peduli terhadap pendidikan anaknya dan memotivasi anaknya untuk giat belajar, selain itu dapat menumbuhkan semangat belajar bagi anak-anak serta para remaja.
Kegiatan dilaksanakan dalam format kampanye sosial karena menurut kami sangat relevan untuk diterapkan pada masyarakat sasaran dengan berbagai macam karakter dan latar belakang pendidikan. Pelaksanaan dilakukan dalam 3(tiga) tahap yaitu Pra kegiatan, pelaksanaan penyuluhan, dan pasca penyuluhan.
Hasil dari kegiatan ini ialah terbentuknya masyarakat khususnya anak-anak yang memiliki semangat serta minat belajar yang tinggi dan lebih mengutamakan pendidikan, selain itu dengan kegiatan ini juga para orang tua dapat memotivasi anak untuk giat belajar .

Key word: Jambore pendidikan - Semangat belajar – Prestasi

pendekatan institusional administrasi menajemen

Administrasi dan Manajemen Pendidikan
Yang bertumpu pada lembaga sekolah

            Administrasi dan manajemen pendidikan merupakan serangkaian upaya untuk mewujudkan Visi, Misi, dan program dalam penyelenggaraan pendidikan nasional ( A.R. Tilaar). Komponen dari upaya-upaya tersebut antara lain termasuk berbagai komponen kegiatan untuk merencanakan, pembiayaan, penyelenggaraan, dan evaluasi pendidikan nasional. Oleh sebab itu pendidikaan harus diorganisasikan dan dikelola dengan sedemikian rupa sehingga dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dasar pemikiran di atas harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
a         Mempunyai visi, misi, dan program-program yang jelas
b        Mempunyai rencana, baik jangka panjang, menengah, jangka pendek yang disusun secara rapi dan terarah
c         Mempunyai seperangkat strategi untuk mewujudkan rencana yang telah disepakati
d        Suatu organisasi yang efisien dan dinamis untuk mendukung pelaksanaan mencapai tujuan rencana-rencana yang tertata baik
e         Pelaksanaan kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, baik untuk tingkat pelaksana, supervisi, serta tenaga-tenaga penunjang lainnya. Selanjutnya tersedianya biaya-niaya yang mencukupi dan akhirnya ditunjang oleh prasarana fisik serta peraturan-peraturan lainnya yang memungkinkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang diinginkan.
Administrasi dan manajemen pendidikan didalam suatu negara seperti Indonesia dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a         Administrasi dan manajemen pendidikan secara makro yang belaku secara nasional
b        Administrasi dan manajemen pendidikan yang besifat mikro
Namun sayangnya di Indonesia masih menerapkan administrasi dan manajemen pendidikan secara makro sehingga terlalu luas dan kuarang terfokus yang mengakibatkan efisiensi sistem pendidikan sangat rendah  dengan demikian akan sangat berpengaruhi dalam pencapaian kualiatas pendidikan. Untuk itu sudah saatnya memfokuskan perhatian terhadap lingkungan lembaga pendidikan (sekolah) dengan melakukan Pendekatan Instituional administrasi dan manajemen pendidikan (PIAM).
Pendekatan PIAM telah banyak diterapkan oleh banyak negara seperti Amerika serikat dan Australia. Dengan menerapkan PIAM banyak hal-hal positif yang dapat diambil dari pendekatan inikarena sesuia dengan proses demokrasi dan otonomi pemerintahan daerah. Keuntungan-keuntungan yang akan didapat dengan menerapkan pendekatan ini antara lain :
a         kebutuhan proses pembelajaran akan diarahkan kepada keperluan belajar peserta didik
b        kemudian kompetensi  individual seorang guru diberikan kebebasan yang sangat luas untuk mengembangkan ide dan kreativitasnya dalam kelas
c         loyalitas dan komitmen guru dan tenaga penunjang lainnya semakin meningkat
d        keterampilan kepemimpinan terus-menerus dikembangkan
e         guru dan tenaga penunjang lainnya akan dibimbing untuk mengembangkan saling pengertian didalam organisasi dan di dalam proses belajar-mengajar
oleh karena pendekatan PIAM belum banyak diterapkan di Indonesia maka untuk menerapkan pendekatan ini pada lingkungan lembaga pendidikan akan banyak menemui hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain :
1        hambatan-hambatan  yang akan muncul pada lembaga pendidikan antara lain :
a         Bertambahnnya beban kerja. Dengan mengubah cara kerja dan kepemimpinan yang sifatnya lebih otoriter manjadi lebih demmokratis tentunya memerlukan waktu yang tidak sedikit.
b        Bertambahnya beban Biaya. Dikarenakan pendekatan ini belum banyak diterapkan pada lingkungan sekolah maka pada tahap permulaan tentunya akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk menerapkan pendekatan ini pada lingkungan lembaga sekolah
c         Performance (kemampuan) sekolah. Berbeda dengan sistem pendidikan sebelumnya yaitu sistem pendidikan sentralistik yang dapat dengan mudah mencipkan suatu kemampuan yang sama pada tiap sekolah melalui EBTANAS, maka dengan menerapkan pendekatan PIAM hal seperti belum tentu dapat dicapai karena PIAM lebih menekankan pada kebutuhan-kebutuhan tiap-tiap sekolah
d        Mengubah struktur organisasi. Karena dengan menerapkan PIAM para staf dan tenaga penunjang lainnya dituntut untuk mangembangkan kemampuan sehingga terjadi peningkatan kualitas pada diri masing-masing
e         Peraturan-peraturan yang berlaku. Seperti yang diketuiu bersama bahwa lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia telah lama terpenjara di dalam suatu sistem yang kaku dan birokrasi yang ketat yang tentunya akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan dari penerapan PIAM

2        Hambatan-hambatan yang muncul pada diri Perorangan yang terkait dalam lembaga pendidikan antara lain :
a         Sikap menentang perubahan. Setiap manusia akan cenderung mempertahan apa yang menjadi kebiasaannya (status Quo) PIAM akan merombak hal tersebut termasuk akan mengubah struktur, peranan, dan tanggung jawab dari masing-masing pelaku, sehingga akan menimbulkan ras kurang nyaman pada diri pelaku.
b        Kepemimpinan yang mantab. Pendekatan PIAM menuntut adanya kepemimpinan yang mantab atau tidak berubah-ubah maka organisasi yang kuat dan manajeman yang berhasil dapat diwujudkan
Setelah menyimak keuntungan dan hambatan yang dialami dalam menerapakan pendekatan institusional administrasi dan manajemen (PIAM) dalam dunia pendidikan. Dapat diketahui bahwa karakteristik PIAM antara lain :
a         PIAM akan hidup di dalam lingkungan yang demokratis
b        Pelaksanaan PIAM mengharuskan mengambalikan masalah pendidikan di sekolah pada tiap-tiap sekolah sehingga permasalah lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan peserta didik bukan pada birokrasi
c         Pendekatan PIAM akan mampu meningkatkan akuntabilitas dari tiap-tiap lembaga pendidikan karena para pelakunya sadar mengenai apa yang ingin dicapai
Tujuan akhir dari penerapan pendekatan PIAM ialah akan melahirkan suatu lembaga yang tanggap dan kerjasama yang baik dari para pelaku sehingga tujuan dari lembaga tersebut dapat tercapai

LOGO Jampen